Jumat, 21 November 2014

Ekonomi Internasional

1. Terangkan pengaruh pemberlakuan tarif terhadap term of trade (ToT) dan apa kaitannya dengan ekonomi negara tersebut!
- Pemberlakuan tarif akan menurunkan volume perdagangan, namun dalam waktu bersamaan akan meningkatkan nilai tukarperdagangannya. volume perdagangan tersebut cenderung menurunkan tingkat kesejahteraan negara tersebut secara keseluruhan.
Kaitannya dengan ekonomi negara tersebut adalah jika pertumbuhan ekonomi negara itu menyebabkan meningkatnya permintaan barang ekspor sehingga term of trade tersebut akan turun secara drastis.

2. Apa yang dimaksud tarif optimal ? bagaimana cara menentukannya ?
- Tarif optimal adalah tingkat tarif yang dapat memaksimalkan manfaat netto yang bersumber dari perbaikan nilai tukar perdagangan sehingga dapat melunturkan dampak negatif yang diakibatkan oleh berkurangnya volume perdagangan.
cara menentukannya adalah ketika sebuah negara memberlakukan tarif, maka sampai batas tertentu kesejahteraannya akan meningkat hingga ke titik maksimal, maka titik itulah tarifnya disebut tarif optimal.

3. Terangkan subsidi suatu negara dapat menguntungkan dan merugikan negara lain.
- Kebijakan subsidi biasanya diberikan untuk menurunkan biaya produksi barang domestic sehingga barang tersebut dapat lebih murah dan bersaing di pasar internasional. Tujuan subsidi adalah melindungi produk dalam negeri, melindungi tenaga kerja dalam negeri, meningkatkan devisa Negara, dan mencegah terjadinya dumping.

4. Terangkan mengapa migrasi dapat menurunkan tingkat kemakmuran pekerja yang bermigrasi, meskipun upah yang diterima lebih tinggi!
Karena biaya hidup yang ditanggung oleh pekerja migrasi juga akan mengalami kenaikan, yang tentu saja lebih tinggi dari upah yang diterimanya karena biaya hidup disetiap daerah berbeda-beda, dengan begitu akan menurunkan tingkat kesejahteraan pekerja migrasi tersebut. jadi, meskipun setiap pekerja mendapatkan upah yang lebih tinggi, tetap saja mereka akan mengalami penurunan tingkat kemakmuran di dalam kehidupannya.


5. Terangkan apa pengaruhnya terhadap nilai :
          ·         Tukar rupiah jika permintaan eskpor naik
          ·         Tingkat suku bunga negara asing naik
          ·         Berkurangnya pembayaran hutang luar negeri
   - Jika permintaan ekspor naik  maka nilai tukar rupiah akan naik. Hal tersebut terjadi karena ekspor memerlukan mata uang negara eksportir, biasanya akan terjadi pertukaran antara mata uang tujuan dengan mata uang negara eksportir. Pertukaran ini dilakukan karena negara eksportir membutuhkan hasil ekspor dalam bentuk mata uang negerinya agar bisa dipakai dalam usahanya.
- Jika tingkkat suku bunga negara asing naik maka nilai rupiah akan turun,itu terjadi karena jikasuku bunga negara tersebut tinggi maka permintaan mata uang negara tersebut akan bertambah dan investor baik lokal maupun mancanegara akan tertarik untuk berinvestasi demi keuntungan yang lebih besar.
- Jika pembayaran utang luar negeri berkurang, maka nilai tukar rupiah akan naik karna dengan berkurangnya hutang luar negeri ini, permintaan nilai tukar negara asing tersebut akan berkurang dan rupiah akan naik.
 
6. Jika suatu negara untuk mempertahankan, menignkatkan ekspor dengan cara mengitervensi nilai tukar menjadi lebih rendah (terdeoresiasi). Jelaskan perngaruhnya terhadap inflasi dan jika ada bagaimana langkah preventif yang dilakukan pemerintah! 
- Nilai tukar rupiah yang terdepresiasi akan menyebabkan inflasi terhadap ekonomi Indonesia, langkah preventif yang dilakukan adalah dengan tetap mempertahankan nilai rupiah dan menaikan tingkat suku bunga di Indonesia. 

Selasa, 11 November 2014

Konflik dalam Etika Bisnis

Teori

Etika bisnis merupakan cara untuk melakukan kegiatan bisnis, yang mencakup seluruh aspek yang berkaitan dengan individu, perusahaan dan juga masyarakat. Etika Bisnis dalam suatu perusahaan dapat membentuk nilai, norma dan perilaku karyawan serta pimpinan dalam membangun hubungan yang adil dan sehat dengan pelanggan/mitra kerja, pemegang saham, masyarakat.

Konflik berasal dari kata kerja Latin configere yang berarti saling memukul. Secara sosiologis, konflik diartikan sebagai suatu proses sosial antara dua orang atau lebih (bisa juga kelompok) dimana salah satu pihak berusaha menyingkirkan pihak lain dengan menghancurkannya atau membuatnya tidak berdaya.

Kasus/Artikel

PT. Trisaudara yang berada di daerah Kapuk, Jakarta Barat mulai mengalami penurunan produksi karena pesanan yang semakin menurun. Untuk itu bagian manajemen SDM mengambil langkah untuk mengurangi karyawan dengan cara PHK. Perusahaan juga mengambil kebijakan dengan mempekerjakan karyawan kontrak.
Sebagian besar karyawan yang di PHK adalah karyawan yang sudah lama mengabdi dengan hanya menerima pesangon 3bulan gaji. Para karyawan tersebut tidak sepakat dengan pesangon yang sudah ditetapkan karena menurut mereka itu tidak sebanding jika hanya mendapat pesangon 3 bulan gaji, jauh dari harapan mereka yaitu seperti pesangon pensiun yang jumlahnya lebih besar.
Untuk menanggulangi demo dari karyawan tersebut PT. Trisaudara memberikan opsi lain yaitu mereka dipindah tugaskan ke daerah, yang tentu saja upah UMRnya lebih kecil.Setelah opsi kedua tersebut diumumkan kepada pendemo, mereka tidak dapat lagi menuntut apapun. Mereka hanya bisa memilih antara mendapat pesangon 3 bulan gaji atau tetap bekerja namun dipindah tugaskan ke daerah yang UMRnya lebih kecil.

Analisis

Perusahaan yang baik adalah perusahaan yang memiliki etika, yaitu perusahaan yang menjalani bisnis dengan kinerja yang baik serta saling berkaitan dan menjadi standar serta pedoman bagi karyawannya dalam bekerja sehari-hari dengan dilandasi moral yang jujur, apa adanya dan juga proesional, dijalankan dengan menaati kaidah-kaidah etika sejalan dengan hukum dan peraturan yang berlaku. 
Dari kasus PT. Trisaudara tersebut, manajemer baiknya mencari solusi yang tepat bagi kelangsungan perusahaannya. Tidak mengambil keputusan yang hanya menguntungkan pihak-pihak tertentu. Ada baiknya melakukan konsultasi kepada konsultan perusahaan, jalan ap yang seharusnya mereka ambil agar tidak terjadi konflik yang berkepanjangan dan tidak ada pihak yang merasa dirugikan.
Sesungguhnya karyawan adalah mereka yang membantu banyak dalam berlangsungnya hidup suatu perusahaan, dengan begitu manajemen perusahaan tidak dapat mengambil tindakan sewenang-wenang yang dapat merugikan pihak manapun atau hanya mememntingkan keuntungan perusahaan semata. Karena, bisa saja perusahaan kehilangan karyawan yang memiliki kinerja dan loyalitas tinggi bagi perusahaan jika pihak manajemennya tidak bijak dalam mengambil keputusan.

Referensi

Minggu, 19 Oktober 2014

Corporate Social Responsibility

1. Kasus
Contoh perusahaan yang melakukan program CSR adalah PT indofood.

2. Teori
CSR (Corporate Social Responsibility) adalah suatu tindakan yang dilakukan oleh perusahaan sesuai dengan kemampuannya sebagai bentuk tanggung jawab terhadap lingkungan atau sosial di mana lingkungan perusahaan itu berada. Contoh bentuk tanggungjawab itu bermacam-macam, mulai dari melakukan kegiatan yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan perbaikan lingkungan, pemberian beasiswa untuk anak tidak mampu, pemberian dana untuk pemeliharaan fasilitas umum, sumbangan untuk desa/fasilitas masyarakat yang bersifat sosial dan berguna untuk masyarakat banyak, khususnya masyarakat yang berada di sekitar perusahaan tersebut berada.

MANFAAT CSR BAGI MASYARAKAT

 CSR akan lebih berdampak positif bagi masyarakat, ini akan sangat tergantung dari orientasi dan kapasitas lembaga dan organisasi lain, terutama pemerintah. Studi Bank Dunia (Howard Fox, 2002) menunjukkan, peran pemerintah yang terkait dengan CSR meliputi pengembangan kebijakan yang menyehatkan pasar, keikutsertaan sumber daya, dukungan politik bagi pelaku CSR, menciptakan insentif dan peningkatan kemampuan organisasi. Untuk Indonesia, bisa dibayangkan, pelaksanaan CSR membutuhkan dukungan pemerintah daerah, kepastian hukum, dan jaminan ketertiban sosial. Pemerintah dapat mengambil peran penting tanpa harus melakukan regulasi di tengah situasi hukum dan politik saat ini. Di tengah persoalan kemiskinan dan keterbelakangan yang dialami Indonesia, pemerintah harus berperan sebagai koordinator penanganan krisis melalui CSR (Corporate Social Responsibilty). Pemerintah bisa menetapkan bidang-bidang penanganan yang menjadi fokus, dengan masukan pihak yang kompeten. Setelah itu, pemerintah memfasilitasi, mendukung, dan memberi penghargaan pada kalangan bisnis yang mau terlibat dalam upaya besar ini. Pemerintah juga dapat mengawasi proses interaksi antara pelaku bisnis dan kelompok-kelompok lain agar terjadi proses interaksi yang lebih adil dan menghindarkan proses manipulasi atau pengancaman satu pihak terhadap yang lain.
Intinya manfaat CSR bagi  masyarakat yaitu dapat mengembangkan diri dan usahanya sehingga sasaran untuk mencapai kesejahteraan tercapai.

MANFAAT CSR BAGI PERUSAHAAN
  • Meningkatkan Citra Perusahaan 
Dengan melakukan kegiatan CSR, konsumen dapat lebih mengenal perusahaan sebagai perusahaan yang selalu melakukan kegiatan yang baik bagi masyarakat.
  • Memperkuat “Brand” Perusahaan
Melalui kegiatan memberikan product knowledge kepada konsumen dengan cara membagikan produk secara gratis, dapat menimbulkan kesadaran konsumen akan keberadaan produk perusahaan sehingga dapat meningkatkan posisi brand perusahaan.
  • Mengembangkan Kerja Sama dengan Para Pemangku Kepentingan
Dalam melaksanakan kegiatan CSR, perusahaan tentunya tidak mampu mengerjakan sendiri, jadi harus dibantu dengan para pemangku kepentingan, seperti pemerintah daerah, masyarakat, dan universitas lokal. Maka perusahaan dapat membuka relasi yang baik dengan para pemangku kepentingan tersebut.
  • Membedakan Perusahaan dengan Pesaingnya
Jika CSR dilakukan sendiri oleh perusahaan, perusahaan mempunyai kesempatan menonjolkan keunggulan komparatifnya sehingga dapat membedakannya dengan pesaing yang menawarkan produk atau jasa yang sama.
  • Memilih kegiatan CSR yang sesuai dengan kegiatan utama perusahaan memerlukan kreativitas.
Merencanakan CSR secara konsisten dan berkala dapat memicu inovasi dalam perusahaan yang pada akhirnya dapat meningkatkan peran dan posisi perusahaan dalam bisnis global.

3. Analisis
PT. Indofood dalam mengaplikasiakn program CSR yaitu dengan melakukan penanaman pohon-pohon di SDN sebagai bentuk kepeduliannya terhadap lingkungan. Kegiatan ini dilakukan bertepatan dengan Hari Anak Nasional. Tujuan diselenggarakannya kegiatan ini adalah untuk memberikan pengetahuan tentang betapa pentingnya kesehatan bagi lingkungan dan masyarakat. Karena seperti yang kita tau, daerah resapan air sangat sedikit, cuaca mulai tidak stabil, pemanasan global, dan gejala-gejala kerusakan alam lainnya. Dengan dilakukannya gerakan menanam pohon disekolah-sekolah ini dapat membantu mengurangi kerusakan alam yang mungkin akan terjadi.
Kegiatan ini dilakukan di SDN agar mereka menerapkan menanam pohon sejak usia dini sehingga mereka memiliki kepedulian yang tinggi terhadap lingkungannya. Karena anak-anak jaman sekarang sudah mulai kehilangan rasa perduli terhadap lingkungan sekitarnya, mereka sudah termonopoli oleh teknologi, sibuk dengan gadgetnya masing-masing dan tidak memperhatikan sekitarnya dan sulit sekali bagi mereka untuk menjaga kelestarian lingkungan mereka.
Dengan dijalankannya program dari PT. Indofood ini juga diharapkan tidak hanya murid-murid SDN saja yang sadar lingkungan, tetapi guru-guru dan masyarakat sekitar juga mulai menjaga lingkungan, dengan menanam pohon-pohon disekitar sekolah atau rumahnya agar mereka mengerti betapa berartinya pohon-pohon dalam kehidupan  mereka, untuk sirkulasi udara dan juga untuk mengurangi cuaca panas yang diakibatkan oleh pemanasan global yang terjadi.

Senin, 13 Oktober 2014

Teori Etika Utilitarian

1. Kasus
Jenis usaha yang menurut saya bermanfaat dan yang akan saya bahas dalam artikel ini adalah usaha milik orang tua saya sendiri yang bergerak dibidang kuliner, yaitu warung bakso dan mie ayam. Warung bakso dan mie ayam ini di bangun di Jl. Kapuk Raya Gg. Taniwan No. 77 Jakarta barat. Sudah puluhan tahun warung ini didirikan, sehingga sudah memiliki banyak pelanggan tetap.

2. Teori
Utilitarianisme sebagai teori sistematis pertama kali dipaparkan oleh Jeremy Bentham dan muridnya, John Stuart Mill. "Utilitarianisme" berasal dari kata Latin utilis, yang berarti berguna, bermanfaat, berfaedah, atau menguntungkan.
Utilitarianisme merupakan suatu paham etis yang berpendapat bahwa yang baik adalah yang berguna, berfaedah, dan menguntungkan. Sebaliknya, yang jahat atau buruk adalah yang tak bermanfaat, tak berfaedah, dan merugikan.
Karena itu, baik buruknya perilaku dan perbuatan ditetapkan dari segi berguna, berfaedah, dan menguntungkan atau tidak. Dari prinsip ini, tersusunlah teori tujuan perbuatan.

3. Analisis
Menurut teori utilitarian, bisnis yang baik adalah bisnis yang memiliki manfaat, berfaedah dan berguna bagi sebagian besar konsumen dan masyarakat. Misalnya, warung bakso milik orang tua saya yang berada dilingkungan industri. Warung bakso ini tersedia berbagai menu makanan dan minuman dengan harga yang sudah diperhitungkan agar dapat dijangkau oleh masyarakat sekitar.
Banyak karyawan pabrik yang datang untuk makan siang di warung milik orang tua saya ini karena terbilang murah dan dijadikan alternatif lain jika mereka bosan dengan makanan rumahan seperti warteg. Masyarakat sekitar yang malas memasak juga bisa membeli bakso diwarung bakso ini untuk keluarganya. Orang tua saya sudah menetapkan harga untuk setiap porsinya, namun untuk bakso konsumen bisa saja membeli sesuai dengan uang yang mereka miliki atau bakso yang mereka butuhkan, contohnya jika mereka mau membeli bakso untuk memberi makan anaknya yang masih kecil, mereka tidak perlu membeli satu porsi, tapi bisa setengah porsi. Bahkan, konsumen juga bisa membeli bakso kering untuk diolah kembali di rumah sebagai tambahan sayuran, seperti sayur sop dll.
Warung bakso ini sangat bermanfaat karena dapat dijadikan opsi bagi mereka yang memiliki waktu makan siang yang singkat, karena penyajiannya yang cepat dan mengenyangkan. Hal tersebut membuat yang membuat warung bakso ini tidak pernah sepi pembeli.
4. Referensi
Teori Utilitarianisme

Minggu, 05 Oktober 2014

Pernikahan Adat Jawa



Artikel ini saya buat guna memenuhi tugas Etika Bisnis.

Dalam adat jawa, pernikahan dijalankan dengan sangat sakral, sebelum menjalani pernikahan, awalnya kedua calon pengantin dipingit terlebih dahulu selama beberapa hari, untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.

1 hari Sebelum akad nikah, calon pengantin melakukan siraman terlebih dahulu, siraman di sini maksudnya ada pensucian kedua mempelai dengan cara mandi yang dilakukan di rumah orang tuanya masing-masing mempelai.

Berikutnya yaitu adar midodareni, dimana calon pengantin wanita didandani menjadi sangat cantik di dalam kamar dan tidak boleh tidur dari pukul 6 sore sampai tengah malam, hanya ditemani sepuh yang memberikan nasihat-nasihat yang baik untuk calon mempelai, saudara dari pihak laki-laki juga boleh mengunjungi calon mempelai wanita yang sedang midodareni ini.

Dihari berikutnya, dilakukan ijab kabul, untuk mensahkan perkawinan, di acara yang sakral ini, ijab ini dilakukan harus dengan cermat dan khusuk, agar acara tetap berjalan lancar.

Selanjutnya dilakukan acara adat tradisional jawa yaitu temu manten di rumah mempelai wanita, di mana pengantin pria diantarkan oleh saudara-saudaranya kecuali kedua orang tua yang tidak boleh ikut dalam upacara adat ini, sampai ke depan pintu rumah, di depan pengantin wanita berdiri 2 orang patah, yaitu gadis kecil yang membawa kipas dengan pakaian adat. Dari mempelai pria berdiri 2 orang laki-laki atau ibu-ibu menyerahkan serangkaian bunga yang disebut kembar mayang sebagai tanda penghormatan untuk menjalankan upacara perkawinan. Seorang ibu pengiring pengantin pria maju dan memberikan sanggan kepada ibu pengantin putri sebagai tanda penghormatan untuk penyelenggaraan upacara perkawinan. Sanggan itu berupa buah pisang yang dibungkus rapi dengan daun pisang dan ditaruh diatas nampan. Pada waktu upacara panggih, kembar mayang dibawa keluar rumah dan dibuang diperempatan jalan dekat rumah atau didekat berlangsungnya upacara perkawinan, maksudnya supaya upacara berjalan selamat dan tidak ada gangguan apapun dan dari pihak manapun.

Berikutnya yaitu ritual wiji dadu, pengantin pria menginjak sebuah telur ayam kampung hingga pecah dengan telapak kaki kananny, kemudian kaki tersebut dibasuh pengantin wanita dengan air kembang.. Hal ini artinya, rumah tangga yang dipimpin oleh seorang suami yang bertanggung jawab dengan istri tentu akan menghasilkan hal-hal yang baik pula termasuk anak keturunan.

Selanjutnya dilakukan ritual dhahar kembul, dimana pengantin pria dan wanita makan bersama saling menyuapi disaksikan oleh orangtua pengantin putri.

Setalah ini, orang tua pengantin putri menjemput orang tua pengantin laki-laki yang disebut mapag besan, di depan pintu rumah sampai ke pelaminan diiringi oleh bapak-bapak dibelakangnya, orang tua pengantin laki-laki duduk disebelah kiri pengantin, sedangkan orang tua pengantin wanita duduk di sebelah kanan pengantin.

Jika semua orang tua pengantin sudah lengkap duduk dipelaminan, upacara selanjutnya adalah sungkeman sebagai tanda penghormatan dan memohon restu, kedua mempelai mulanya sungkem kepada orang tua pengantin wanita, kemudian kepada orang tua pengantin laki-laki. Upacara ini terlaksana begitu haru, kedua mempelai berlutut memohon restu dengan mencium lutut orang tuanya.

Selanjutny ayah dari pengantin wanita mengantarkan kedua mempelai ke pelaminan sebagai wujud restunya. Jika sudah duduk dipelaminan, kedua mempelai melakukan upacara tukar cincin sebagai tanda keterikatan suami istri yang sah.

Yang terakhir jika semua upacara adat sudah dilaksanakan maka pengantin pria dan wanita diapit oleh orang tua menerima ucapan selamat dari pada tamu.

Selasa, 12 Agustus 2014

PROPOSAL

Pengertian Proposal
Proposal adalah usulan rencana kegiatan. Kata proposal berasal dari bahasa Inggris to propose yang artinya mengajukan. Dengan demikian pengertian proposal memiliki arti sederhana sebagai suatu bentuk pengajuan atau permohonan, penawaran baik berupa ide, gagasan, pemikiran, maupun rencana kepada pihak lain untuk mendapatkan dukungan ijin, persetujuan, dana, dan lain sebagainya (Hariwijaya, 2005:12-13). Sebagai bentuk pengajuan, proposal bernilai penting dan strategis karena merupakan awal yang menentukan keberhasilan suatu rencana program (usaha atau kegiatan).

Macam-macam Proposal
      1.      Proposal Kegiatan
Acuan, usulan, konsep, ide, gagasan, tentang suatu kegiatan atau proyek. Misal: Proposal kegiatan LKMM.
      2.      Proposal Penelitian
Acuan, usulan, konsep, ide, gagasan yang ditunjukan kepada badan, instansi dll, untuk mengadakan penelitian terhadap suatu masalah. Proposal penelitian berisi tentang gambaran singkat penelitian yang akan dilakukan, seperti topik atau pembahasan yang akan diangkat, latar belakang penelitian, maksud dan tujuan, penelitian, alasan mengapa isu atau topik tersebut diangkat, waktu yang dibutuhkan untuk mengadakan penelitian, lokasi penelitian, dll.
      3.      Proposal Usaha
Rancangan rencana kerja yang ditujukan oleh seorang atau sekelompok orang untuk memulai suatu usaha umumnya ditujukan oleh para investor. Proposal ini berasal tentang gambaran singkat mengenai profil usahanya, kelebihan dari usaha yang ditawarkan, penggambaran keuntungan/kerugian yang diterima. Hak-hak dan kewajiban dari masing-masing pihak yang harus dipenuhi. Rincian anggaran operasional, peraturan-peraturan yang mengatur hubungan antar pihak, misal: investor dengan pemilik usaha, antar investor, dsb.
      4.      Proposal Wirausaha
Yang harus diperhatikan dalam proposal kepada siapa proposal tersebut ditunjukan, apakah kepada:
·         Owner: pihak intern orang yang tingkatnya lebih tinggi, misal: yayasan, ikatan dari departemen kaderisasi KMPM kepada KMPM
·         Mitra: partner yang akan diajak kerjasama disini harus ada kerjasama antara kedua belah pihak
·         Sponsor: yang penting dapat menggambarkan feedbackprofit untuk pihak sponsor
·         Lembaga Perijinan

Teori Membuat Proposal
      1.      Latar belakang masalah
      2.      Batasan masalah
      3.      Rumusan masalah
      4.      Tujuan penelitian
      5.      Manfaat penelitian
      6.      Hipotesis
      7.      Kajian pustaka atau landasan teori
      8.      Metodologi penelitian

Kriteria Proposal yang Baik
Di bawah ini ada format contoh proposal umum yang bisa sobat gunakan sebagai kerangka pembuatan proposal sesuai kebutuhan.

Format proposal
      1.      Pendahuluan
      2.      Latar belakang masalah
      3.      Tujuan
      4.      Sasaran pelaksanaan
      5.      Jadwal pelaksanaan
      6.      Anggaran dana
      7.      Penutup

Sistematika Proposal
Sistematika penulisan proposal penelitian secara umum :
1. Latar Belakang Masalah 
Teknik penulisan Latar Belakang Permasalahan dalam penelitian dimulai dari pengungkapan secara sistematis deskripsi masalah secara makro pada tingkat global menuju permasalahan yang bersifat mikro yang terjadi di lokasi penelitian. Penulisan masalah ini dilakukan dengan memaparkan variabel terikat (dependent) sebagai pokok pikiran utama dan variabel bebas (independent) sebagai pokok pikiran penjelas. Unsur pokok yang harus ada dalam penulisan Latar Belakang Permasalahan adalah perlunya menonjolkan bahwa masalah itu sangat penting untuk diatasi dan menarik untuk diteliti. Pada dasarnya tehnik menulis latar belakang harus memenuhi syarat-syarat di bawah ini :
a. Hal-hal yang ideal/normative/harapan
b. Actual-fenomena yang teramati
c. Adakah kesenjangan
d. Masalah utama
e. Konsekuensi apa yang muncul bila masalah tersebut dibiarkan
f. Dimana hal itu terjadi
g. Intervensi apa yang relevan
2. Batasan Masalah
Batasan-batasan dalam suatu penelitian diperlukan agar ruang lingkup masalah tidak meluas. Batasan-batasan ini terkait dengan keterbatasan dana, waktu, tenaga, pengumpulan data dan analisisnya, serta relevansi kualifikasi peneliti dengan permasalahan yang akan dibahasnya. Pada intinya seorang peneliti berwenang memberikan batasan-batasan demi terlaksananya dan terselesaikannya sebuah proses penelitian. Batasan-batasan ini tentunya juga berpengaruh pada proses generalisasi dari hasil penelitiannya. Cara membatasi masalah antara lain:

a. Membatasi (memilih satu atau dua) masalah yang akan diteliti (pilih satu atau dua dari yang sudah diidentifikasi)
b. Menegaskan pengertiannya
c. Memaparkan data-data yang memberikan gambaran lebih rinci
3. Perumusan Masalah
Rumuskan dengan jelas permasalahan yang ingin diteliti. Uraikan pendekatan atau konsep untuk menjawab masalah yang diteliti, hipotesis yang akan diuji, atau dugaan yang akan dibuktikan. Dalam perumusan masalah dapat dijelaskan definisi, asumsi, dan lingkup yang menjadi batasan penelitian. Uraian perumusan masalah tidak perlu dalam bentuk pertanyaan.


4. Tujuan Penelitian 
Tujuan pada dasarnya merupakan pernyataan tentang apa yang menjadi harapan, atau sesuatu yang ingin diketahui. Pernyataan tersebut merupakan hal-hal yang ingin dilakukan peneliti dalam penelitiannya. Perumusan Tujuan penelitian, dibuat dengan mengacu pada masalah/pertanyaan penelitian. Dengan demikian, antara tujuan dan masalah penelitian saling terkait. Teknik penulisannya, Tujuan penelitian dirumuskan dengan kalimat pasif, karena tujuan merupakan pernyataan kondisi yang akan dicapai. Dalam penulisan proposal penelitian, Tujuan penelitian biasanya dibedakan menjadi Tujuan umum dan khusus. Tujuan umum, berisi tentang hal yg akan dicapai pada akhir penelitian, yaitu menjawab masalah penelitian. Sedangkan Tujuan khusus, berisi penjabaran tentang hal yang akan dicapai untuk memenuhi/mencapai tujuan umum, yaitu merupakan tahap-tahap yang akan dilakukan dalam penelitian.
5. Manfaat Penelitian
Uraikan manfaat hasil penelitian secara singkat dan jelas untuk pengembangan ilmu pengetahuan, teknologikebidanan, seni pemecahan masalah, pengembangan institusi, profesi kebidanan dan kesehatan klien.
6. Kajian Pustaka / Landasan Teori 
Usahakan pustaka terbaru, relevan dan asli, misalnya jurnal ilmiah. Uraikan dengan jelas kajian pustaka yang menimbulkan gagasan dan mendasari penelitian yang dilakukan. Tinjauan pustaka menguraikan teori, temuan dan bahan epenelitian lain yang diperoleh dari acuan pustaka, yang dijadikan landasan untuk melakukan penelitian yang diusulkan. Uraian dalam tinjaun pustaka dibawa untuk menyusun kerangka atau konsep yang akan digunakan dalam penelitian. Tinjauan pustaka mengacu pada Daftar Pustaka.


7. Metodologi Penelitian
Uraikan metode yang digunakan dalam penelitian secara rinci. Uraian dapat meliputi variabel dalam penelitian, model yang digunakan, rancangan penelitian, teknik pengumpulan data dan analisis data, cara penafsiran hasil penelitian. Untuk mpenelitian yang menggunakan metode kualitatif, dapat dijelaskan pendekatan yang digunakan, proses pengumpulan dan analisis informasi, proses penafsiran dan penyimpulan hasil penelitian.
8. Objek Penelitian 
Objek penelitian adalah sifat keadaan ( “attributes”) dari sesuatu benda, orang, atau keadaan, yang menjadi pusat perhatian atau sasaran penelitian. Sifat keadaan dimaksud bisa berupa sifat, kuantitas, dan kualitas (benda, orang, dan lembaga), bisa berupa perilaku, kegiatan, pendapat, pandangan penilaian, sikap pro-kontra atau simpati-antipati, keadaan batin, dsb. (orang), bisa pula berupa proses dan hasil proses (lembaga).


9. Metode Pengumpulan Data 
Teknik pengumpulan data dalam penelitian kualitatif dapat dilakukan dalam beberapa cara, diantaranya:

a. Wawancara, merupakan teknik pengumpulan data dengan percakapan yang bertujuan untuk mendapatkan konstruksi langsung dari sumber data
b. Diskusi kelompok,
c. Observasi, yakni melihat kondisi langsung lapangan yang dapat menjadi data tambahan peneliti kualitatif dalam mengembangkan penelitiannya. Umumnya teknik ini dipergunakan dalam penelitian etnografi
d. Review dokumen, dilakukan dalam sumber selain manusia, seperti rekaman dan dokumen tertulis

Sementara dalam penelitian kuantitatif, teknik pengumpulan data dapat diklasifikasikan diantaranya:
a. survey
b. eksperimen
c. interview

10. Metode Analisis Data 
Setelah data dikumpulkan, langkah selanjutnya adalah analisa data. Dalam penelitian kualitatif terdapat beberapa jenis analisa data, diantaranya:
a. Descriptive summary
b. Descriptive statistic
c. Graphical representation

Sementara analisa data kuantitatif dapat dikategorikan dalam tiga bentuk yakni: 
a. Univariate, contohnya adalah distribusi frekuensi dan pengukuran variasi
b. Bivariate, contohnya terlihat dalam penggunaan tabulasi silang, scatter gram atau penggunaan asosiasi (lamba, gamma, beta dst)  
c. Multivariate,contohnya terlihat melalui penggunaan tabel-tabel presentase
11. Hasil Penelitian yang diharapkan
Uraikan kontribusi penelitian dalam pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni, pemecahan masalah pembangunan, atau pengembangan kelembagaan.

12. Daftar Pustaka
Dalam penyusunan Daftar Pustaka dianjurkan, untuk menggunakan Buku Petunjuk tentang itu. Demikian pula untuk penulisan pustaka di dalam teks. Dengan menggunakan buku pedoman tidak hanya konsistensi penulisan dapat dijaga tetapi sekaligus juga mencerminkan kualifikasi dari penulisnya.



Rabu, 04 Juni 2014

Kutipan


Pengertian Kutipan
Kutipan adalah pengulangan satu ekspresi sebagai bagian dari yang lain, terutama ketika ekspresi dikutip terkenal atau eksplisit dihubungkan dengan kutipan ke sumber aslinya, dan ditandai oleh tanda kutip.


Jenis-Jenis Kutipan
      1.      Kutipan Langsung
Adalah kutipan yang sama persis seperti kutipan aslinya, atau sumber yang kita ambil untuk mengutip. Disini kita sama sekali tidak boleh merubah atau menghilangkan kata atau kalimat dari sumber kutipan kita.Kalaupun ada keraguan atau kesalahan dalam kutipan yang kita ambit tersebut kita hanya dapat memandakannya dengan [sic!] yang menandakan kita mengutip langsung tanpa ada editan dan kita tidak bertanggung jawab jika ada kesalahan dari kutipan ynag kita ambil. Bila dalam kutipan terdapat huruf atau kata yang salah lalu dibetulkan oleh pengutip,harus digunakan huruf siku [ ….. ]. Demikian juga kalau kita menyesuaikan ejaan,memberi huruf kapital,garis bawah,atau huruf miring,kita perlu menjelaskan hal tersebut, missal [ huruf miring dari pengutip ],[ ejaan disesuaikan dengan EYD ],dll.

      2.      Kutipan Tidak Langsung
Adalah kutipan yang telah kita ringkas intisarinya dari sumber kutipan aslinya. Kutipan tidak langsung ditulis menyatu dengan teks yang kita buat dan tidak usah diapit tanda petik.Penyebutan sumber dapat dengan sistem catatan kaki,dapat juga dengan sistem catatan langsung ( catatan perut ) seperti telah dicontohkan.


Teknik Penulisan Kutipan
      1.      Kutipan langsung kurang dari empat baris
·         kutipan diintegrasikan dengan teks
·         jarak antar baris kutipan dua spasi
·         kutipan diapit dengan tanda kutip
·         sesudah kutipan selesai, langsung di belakang yang dikutip dalam tanda kurung ditulis sumber darimana kutipan itu diambil, dengan menulis nama singkat atau nama keluarga pengarang, tahun terbit, dan nomor halaman tempat kutipan itu diambil.

      2.      Kutipan langsung lebih dari empat baris
·         kutipan dipisahkan dari teks sejarak tiga spasi
·         jarak antar kutipan satu spasi
·         kutipan dimasukkan 5-7 ketukan, sesuai dengan alinea teks pengarang atau pengutip. Bila kutipan dimulai dengan alinea baru, maka baris pertama kutipan dimasukkan lagi 5-7 ketukan.
·         kutipan diapit oleh tanda kutip atau diapit tanda kutip.
·         di belakang kutipan diberi sumber kutipan (seperti pada 1)



CATATAN KAKI

Pengertian Catatan Kaki
Catatan kaki adalah daftar keterangan khusus yang ditulis di bagian bawah setiap lembaran atau akhir bab karangan ilmiah. Catatan kaki biasa digunakan untuk memberikan keterangan dan komentar, menjelaskan sumber kutipan atau sebagai pedoman penyusunan daftar bacaan/bibliografi.


Cara Membuat Catatan Kaki
      1.      Catatan kaki harus dipisahkan oleh sebuah garis yang panjangnya empat belas karakter dari margin kiri dan berjarak empat spasi dari teks.
      2.      Catatan kaki diketik berspasi satu.
      3.      Diberi nomor.
      4.      Nomor catatan kaki diketik dengan jarak enam karakter dari margin kiri.
      5.      Jika catatan kakinya lebih dari satu baris maka baris kedua dan selanjutnya dimulai seperti margin teks biasa (tepat pada margin kiri).
      6.      Jika catatan kakinya lebih dari satu maka jarak antara satu catatan dengan catatan yang lainnya adalah sama dengan jarak spasi teks.
      7.      Jarak baris terakhir catatan kaki tetap 3 cm dari pinggir kertas bagian bawah.
      8.      Keterangan yang panjang tidak boleh dilangkaukan ke halaman berikutnya. Lebih baik potong tulisan asli daripada memotong catatan kaki.
      9.      Jika keterangan yang sama menjadi berurutan (misalnya keterangan nomor 2 sama dengan nomor 3, cukup tuliskan kata ibid daripada mengulang-ulang keterangan catatan kaki.
     10.  Jika ada keterangan yang sama tapi tidak berurutan, berikan keterangan op.cit., lih [x] [x] merupakan nomor keterangan sebelumnya.
     11.  Jika keterangan seperti opcit tetapi isinya keterangan tentang artikel, gunakan loc.cit.
     12.  Untuk keterangan mengenai referensi artikel atau buku tertentu, penulisannya mirip daftar pustaka, tetapi nama pengarang tidak dibalik.



DAFTAR PUSTAKA

Pengertian Daftar Pustaka
Daftar pustaka adalah halaman yang berisi daftar sumber-sumber referensi yang kita pakai untuk suatu tulisan ataupun karya tulis ilmiah. Daftar Pustaka biasanya berisi judul buku-buku, artikel-artikel, dan bahan-bahan penerbitan lainnya, yang mempunyai pertalian dengan sebuah karangan (contohnya: thesis). Melalui daftar pustaka yang disertakan pada akhir tulisan, para pembaca dapat melihat kembali pada sumber aslinya.


Unsur-Unsur Dalam Daftar Pustaka
Unsur-unsur yang harus kita perhatikan dalam menulis daftar pustaka diantaranya: nama pengarang, penerjemah, tahun terbit, judul buku, kota terbit, dan penerbit. Selain itu ada pula unsur-unsur yang bisa ada namun tak selalu ada, misalnya: nama editor atau penyunting, jilid buku, edisi buku, dan anak judul. Disebut tak selalu ada karena tak semua buku memiliki unsur-unsur ini.
Yang sering membingungkan kita dalam menulis daftar pustaka diantaranya adalah cara menuliskan nama pengarang. Pada daftar pustaka, nama pengarang kita tuliskan terbalik yaitu nama belakang terlebih dahulu di ikuti tanda koma(,) baru nama depannya.


Teknik Penulisan Daftar Pustaka
      1.   Daftar pustaka disusun berdasarkan urutan alfabet, berturut-turut dari atas ke bawah, tanpa menggunakan angka arab (1,2,3, dan seterusnya).
      2.      Cara penulisan daftar pustaka sebagai berikut:
·     Tulis nama pengarang (nama pengarang bagian belakang ditulis terlebih dahulu, baru nama depan)
·         Tulislah tahun terbit buku. Setelah tahun terbit diberi tanda titik (.)
·       Tulislah judul buku (dengan diberi garis bawah atau cetak miring). Setelah judul buku diberi tanda titik (.).
·       Tulislah kota terbit dan nama penerbitnya. Diantara kedua bagian itu diberi tanda titik dua (:). Setelah nama penerbit diberi tanda titik
·     Apabila digunakan dua sumber pustaka atau lebih yang sama pengarangnya, maka sumber dirilis dari buku yang lebih dahulu terbit, baru buku yang terbit kemudian. Di antara kedua sumber pustaka itu dibutuhkan tanda garis panjang.

      3.      Untuk penulisan daftar pustaka yang berasal dari internet ada beberapa rumusan pendapat :
Menurut Sophia (2002), komponen suatu bibliografi online adalah:
• Nama Pengarang• Tanggal revisi terakhhir• Judul Makalah• Media yang memuat• URL yang terdiri dari protocol/situs/path/file• Tanggal akses.  – Menurut Winarko memberikan rumusan pencantuman bibliografi online di daftar pustaka sebagai berikut: Artikel jurnal dari internet: Majalah/Jurnal Online
Penulis, tahun, judul artikel, nama majalah (dengan singkatanresminya), nomor, volume, halaman dan alamat website.*) Nama majalah online harus ditulis miring

Artikel umum dari internet dengan nama Penulis, tahun, judul artikel, [jenis media], alamat website (diakses tanggal …).*) Judul artikel harus ditulis miring.

Artikel umum dari internet tanpa nama Anonim, tahun, judul artikel, [jenis media], alamat website (diakses tanggal …).*) “Anonim” dapat diganti dengan “_____”. Judul artikel harus ditulis miring.









Sumber :

http://id.wikipedia.org/wiki/Kutipan
https://girlycious09.wordpress.com/tag/pengertian-kutipan/
http://id.wikipedia.org/wiki/Catatan_kaki
http://vinaafryani.wordpress.com/2012/11/11/pengertian-catatan-kaki/

Jumat, 18 April 2014

Data

Salah satu pertimbangan dalam memilih masalah penelitian adalah ketersediaan sumber data. Penelitian kuantitatif lebih bersifat explanation (menerangkan, menjeleskan), karena itu bersifat to learn about the people (masyarakat objek), sedangkan penelitian kualitatif lebih bersifat understanding (memahami) terhadap fonemena atau gejala sosial, karena bersifat to learn about the people (masyarakat sebagai subyek).
Yang dimaksud sumber data dalam penelitian adalah subyek dari mana data dapat diperoleh.
Apabila penelitian menggunakan kuisioner atau wawancara dalam pengumpulan datanya, maka sumber data disebut responden, yaitu orang yang meresponatau menjawab pertanyaan peneliti, baik pertanyaan tertulis maupun lisan.
Apabila peneliti menggunakan teknik observasi, maka sumber datanya bisa berupa benda, gerak atau proses tertentu. Contohnya penelitian yang mengamati tumbuhnya jagung, simber ddatanya adalah jagung, sedangkan objek penelitiannya adalah pertumbuhan jagung.
Jadi yang dimaksud sumber data dari uraian diatas adalah subyek penelitian dimana data menempel. Sumber data dapat berupa benda, gerak, manusia, temp at dan sebagainya
Sedangkan sumber data dalam PSBK adalah merupakan data yang diperoleh yang berkaitan dengan penelitian sosial budaya keagamaan itu sendiri baik dengan metode kuisioner maupun observasi.
Ketepatan memilih dan menentukan jenis sumber data akan menentukan kekayaan data yang diperoleh. jenis sumber data terutama alam penelitian kualitatif dapat diklasifikassikan sebagai berikut:
1. Narasumber (informan)
Dalam penelitian kuantitatif sumber data ini disebut”Responden”, yaitu orang yang memberikan “Respon” atau tanggapan terhadap apa yang diminta atau ditentukan oleh peneliti. Sedangkan pada penelitian kualitatif posisis nara sumber sangat penting, bukan skedar memberi respon, melainkan juga sebagai pemilik informasi.
Karena itu, ia disebut informan (orang yang memberikan informasi, sumber informasi, sumber data) atau disebut juga subyek yang diteliti. Karena ia juga aktor atau pelaku yang ikut melakukan berhasil tidaknya penelitian berdasarkan informasi yang diberikan.
2. Peristiwa Atau Aktivitas
Data atau informasi juga dapat diperoleh melalui pengamatan terhadap peristiwa atau aktivitas yang berkaitan dengan permasalahan penelitian. Dari peristiwa atau kejadian ini, peneliti bisa mengetahui proses bagaimana sesuatu terjadi secara lebih pasti karena menyaksikan sendiri secara langsung.
Dengan mengamati sebuah peristiwa atau aktivitas, peneliti dapat melakukan cross check terhadap informasi verbal yang diberikan oleh subyek yang diteliti.
3. Tempat Atau Lokasi
Tempat atau lokasi yang berkaitan dengan sasaran atau permasalahan penelitian juga merupakan salah satu jenis sumber data. Informasi tentang kondisi dari lokasi peristiwa atau aktivitas dilakukan bisa digali lewat sumber lokasi peristiwa atau aktivitasyang dilakukan bisadigali lewat sumber lokasinya, baik yang merupakan tempat maupun tempat maupun lingkungnnya.
4. Dokumen atau Arsip
Dokumen merupakan bahan tertulis atau benda yang berkaitan dengan suatu peristiwa atau aktivitas tertentu. Ia bisa merupakan rekaman atau dokumen tertulis seperti arsip data base surat-surat rekaman gambar benda-benda peninggalan yang berkaitan dengan suatu peristiwa.
B. JENIS-JENIS DATA
Salah satu pertimbangan dalam memilih masalah penelitian adalah ketersediaan sumber data. Penelitian kuantitatif lebih bersifat explanation (menerangkan, menjeleskan), karena itu bersifat to learn about the people (masyarakat objek), sedangkan penelitian kualitatif lebih bersifat understanding (memahami) terhadap fonemena atau gejala sosial, karena bersifat to learn about the people (masyarakat sebagai subyek).
C. METODE PENGUMPULAN DATA
Berikut ini kami kemukakan metode-metode pengumpulan data yang sesuai dan banyak digunakan dalam penelitian sosial keagamaan. Metode-metode tersebut meliputi: observasi, wawancara, quesioner dan penggalian data dari sumber-sumber sekunder.
1. Observasi
Observasi merupakan metode pengumpulan data yang palin galamiah dan paling banyak digunakan tidak hanya dalam dunia keilmuan, tetapi juga dalam berbagai aktivitas kehidupan. Secara umum, observasi berarti pengamatan, penglihatan. Sedangkan secara khusus, dalam dunia penelitian, observasi adalah mengamati dan mendengar dalam rangka memahami, mencari jawaban, mencari bukti terhadap fenomena sosial keagamaan (perilaku, kejadian-kejadian, keadaan, benda, dan simbol-simbol tertentu) selama beberapa waktu tanpa mempengaruhifenomena yang diobservasi, dengan mencatat, merekam, memotret fenomena tersebut guna penemuan data analisis.
2. Wawancara
Pengertian dan macam-macam wawancara
Wawancara adalah percakapan langsung dan tatap muka (face to face)dengan maksud tertentu. Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara (interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan yang diwawancarai (interviewee) yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu. Maksud mengadakan wawancara secara umum adalah untuk menggali struktur kognitif dan dunia makna dari perilaku subjek yang diteliti.
Pembagian macam-macam wawancara yang dikemukakan oleh Patton (1980:197), yaitu:
1. Wawancara pembicaraan informal
Pada jenis wawancara ini pertanyaan yang diajukan sangat bergantung pewawancara itu sendiri, bergantung spontanitasnya dalam mengajukan pertanyaan kepada yang diwawancarai.
2. Pendekatan menggunakan petunjuk umum wawancara
Jenis wawancara ini mengharuskan pewawancara membuat kerangka dan garis besar pokok-pokok yang akan ditanyakan dalam proses wawancara. Petunjuk wawancara hanyalah berisi petunjuk secara garis besar tentang proses dan isi wawancara untuk menjaga agar pokok-pokok yang dibicarakan dapat tercakup seluruhnya. Petunjuk itu didasarkan atasanggapan bahwa ada jawaban yang secara umum akan sama diberikan oleh para responden. Pelaksanaan wawancara dan pengurutan pertanyaan disesuaikan dengan keadaan responden dan konteks wawancara yang sebenarnya.
3. Wawancara baku terbuka
Jenis wawancara ini adalah wawancara yang menggunakan seperangkat pertanyaan baku. Dalam mengadakan pendalaman (probing) terbatas, dan hal itu bergantung situasi wawancara dan kecakapan wawancara.

sumber : check this out

HIPOTESIS

Pengertian Hipotesis
Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap suatu masalah. Jawaban tersebut masih perlu diuji kebenarannya. Seorang peneliti pasti akan mengamati sesuatu gejala, peristiwa, atau masalah yang menjadi focus perhatiannya. Sebelum mendapatkan fakta yang benar, mereka akan membuat dugaan tentang gejala, peristiwa, atau masalah yang menjadi titik perhatiannya tersebut.
Ciri-Ciri Hipotesis yang Baik
Sebuah hipotesis atau dugaan sementara yang baik hendaknya mengandung beberapa hal.
Hal – hal tersebut diantaranya :
1) Hipotesis harus mempunyai daya penjelas
2) Hipotesis harus menyatakan hubungan yang diharapkan ada di antara variabel-variabel-variabel.
3) Hipotesis harus dapat diuji
4) Hipotesis hendaknya konsistesis dengan pengetahuan yang sudah ada.
5) Hipotesis hendaknya dinyatakan sesederhana dan seringkas mungkin.
Macam-macam Hipotesis
a. Hipotesis Nol (Ho) 
Hipotesis nol (H0) adalah hipotesis yang menyatakan tidak adanya hubungan antara variabel independen (X) dan variabel dependen (Y). Artinya, dalam rumusan hipotesis,  yang diuji adalah ketidakbenaran variabel (X) mempengaruhi (Y). Ex: “tidak ada hubungan antara warna baju dengan kecerdasan mahasiswa”.
b. Hipotesis Kerja (H1)
Hipotesis Kerja (H1) adalah hipotesis yang menyatakan adanya hubungan antara variabel independen (X) dan variabel dependen (Y) yang diteliti. Hasil perhitungan H1 tersebut, akan digunakan sebagai dasar pencarian data penelitian.
Manfaat Hipotesis
 Hipotesis dapat menunjukkan:
-          Masalah penelitian
-          Variabel penelitian
-          Metode analisa data
-          Kesimpulan
sumber : check this out