Menurut Suriasumantri
(dalam Shofiah, 2007 :15) penalaran induktif
adalah suatu proses berpikir yang berupa penarikan kesimpulan yang umum
atau dasar pengetahuan tentang hal-hal yang khusus. Artinya,dari fakta-fakta
yang ada dapat ditarik suatu kesimpulan.
Aspek dari
penalaran induktif adalah analogi dan generalisasi. Menurut Jacob (dalam
Shofiah, 2007 :15), hal ini berdasarkan bahwa penalaran induktif terbagi
menjadi dua macam, yaitu generalisasi dan analogi.
Generalisasi
adalah pernyataan yang berlaku umum untuk semua atau sebagian besar gejalayang
diminati generalisasi mencakup ciri - ciri esensial, bukan rincian. Dalam
pengembangan karangan, generalisasi dibuktikan dengan fakta, contoh, data
statistik, dan lain-lain.
Macam – macam generalisasi :
- Generalisasi sempurna
- Generalisasi tidak sempurana
Contoh :
1. Pemerintah telah menjadikan Pulau
Komodo sebagai habitat pelestarian komodo. Di Ujung Kulon, pemerintah mebuat
cagar alam untuk pelestarian badak bercula satu. Selain itu, sejumlah
Undang-Undang dibuat untuk melindungi hewan langka dari incaran pemburu. Banyak
cara yang telah dilakukan pemerintah untuk melestarikan hewan-hewan langka.
2. Setelah karangan anak-anak kelas 6
diperiksa, ternyata Iman, Selamet, Enal, dan Deri mendapat nilai 90. Anak-anak
yang lain mendapat 75. Hanya Toni yang mendapatkan nilai 60 , dan tidak seorang
pun mendapat nilai kurang dari 60. Bisa dikatakan, anak kelas 6 cukup pandai
mengarang.
Analogi
adalah proses penyimpulan berdasarkan kesamaan data atau fakta. Analogi dapat
juga dikatakan sebagai proses membandingkan dari dua hal yang berlainan
berdasarkan kesamaannya, kemudian berdasarkan kesamaannya itu ditarik suatu
kesimpulan.
Contoh
:
1. Para atlet
memiliki latihan fisik yang keras guna membentuk otot-otot yang kuat dan
lentur. Demikian juga dengan tentara, mereka memerlukan fisik yang kuat untuk
melindungi masyarakat. Keduanya juga membutuhkan mental yang teguh untuk
bertanding ataupun melawan musuh-musuh di lapangan. Oleh karena itu, untuk
menjadi atlet dan tentara harus memiliki fisik dan mental yang kuat.
2. Demikian
pula dengan manusia yang tidak berilmu dan tidak berperasaan, ia akan sombong
dan garang. Oleh karena itu, kita sebagai manusia apabila diberi kepandaian dan
kelebihan, bersikaplah seperti padi yang selalu merunduk.
Hubungan
kausal adalah pola penyusunan paragraf dengan menggunakan fakta-fakta yang
memiliki pola hubungan sebab-akibat. Misalnya, jika hujan-hujanan, kita akan
sakit kepala atau Rini pergi ke dokter karena ia sakit kepala. Ada tiga pola
hubungan kausalitas, yaitu sebab-akibat, akibat-sebab, dan sebab-akibat 1
akibat 2.
- Sebab-Akibat
Penalaran
ini berawal dari peristiwa yang merupakan sebab, kemudian sampai pada kesimpulan
sebagai akibatnya. Polanya adalah A mengakibatkan B.
Contoh:
Era
Reformasi tahun pertama dan tahun kedua ternyata membuahkan hasil yang membesarkan hati.
Pertanian, perdagangan, dan industri, dapat direhabilitasi
dan dikendalikan. Produksi nasional pun meningkat. Ekspor kayu dan naiknya
harga minyak bumi di pasaran dunia menghasilkan devisa bermiliar dolar AS bagi
kas negara. Dengan demikian kedudukan rupiah menjadi kian mantap. Ekonomi
Indonesia semakin mantap sekarang ini. Oleh karena itu, tidak mengherankan apabila mulai tahun ketiga Era
Reformasi ini, Indonesia sudah sanggup menerima pinjaman luar negeri dengan
syarat yang kurang lunak untuk membiayai pembangunan.
Hal penting
yang perlu kita perhatikan dalam membuat kesimpulan pola sebab-akibat adalah
kecermatan dalam menganalisis peristiwa atau faktor penyebab.
- Akibat-Sebab
Dalam pola
ini kita memulai dengan peristiwa yang menjadi akibat. Peristiwa itu kemudian
kita analisis untuk mencari penyebabnya.
Contoh:
Contoh:
Kemarin Badu tidak masuk kantor. Hari ini pun tidak. Pagi tadi istrinya
pergi ke apotek membeli obat. Karena itu, pasti Badu itu sedang sakit.
- Sebab-Akibat-1 Akibat-2
Suatu
penyebab dapat menimbulkan serangkaian akibat. Akibat pertama berubah menjadi
sebab yang menimbulkan akibat kedua. Demikian seterusnya hingga timbul
rangkaian beberapa akibat.
Contoh:
Contoh:
Mulai tanggal 17 Januari 2002, harga berbagai jenis minyak bumi dalam
negeri naik. Minyak tanah, premium, solar, dan lain-lain dinaikkan harganya.
Hal ini karena Pemerintah ingin mengurangi subsidi dengan harapan supaya
ekonomi Indonesia kembali berlangsung normal. Karena harga bahan bakar naik,
sudah barang tentu biaya angkutan pun akan naik pula. Jika biaya angkutan naik,
harga barang-barang pasti akan ikut naik karena biaya tambahan untuk
transportasi harus diperhitungkan. Naiknya harga barang-barang akan dirasakan
berat oleh rakyat. Oleh karena itu, kenaikan harga barang harus diimbangi
dengan usaha menaikkan pendapatan masyarakat.
Pengertian Hipotesis Dalam Penelitian. Hipotesa
berasal dari penggalan kata ”hypo” yang artinya ”di bawah” dan thesa” yang
artinya ”kebenaran”, jadi hipotesa yang kemudian cara menulisnya disesuaikan
dengan ejaan Bahasa Indonesia menjadi hipotesa dan berkembangan menjadi Hipotesa.
Pengertian Hipotesa menurut Sutrisno Hadi adalah tentang pemecahan masalah.
Sering kali peneliti tidak dapat memecahkan permasalahannya hanya dengan sekali
jalan. Permasalahan itu akan diselesaikan segi demi segi dengan cara mengajukan
pertanyaan-pertanyaan untuk tiap-tiap segi, dan mencari jawaban melalui
penelitian yang dilakukan.
Dari kedua pernyataan tersebut di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa
hipotesis adalah suatu dugaan yang perlu diketahui kebenarannya yang berarti
dugaan itu mungkin benar mungkin salah.
Jenis-jenis Hipotesis :
Menurut Suharsimi Arikunto, jenis Hipotesa penelitian pendidikan dapat di
golongkan menjadi dua yaitu :
- Hipotesa Kerja, atau disebut juga dengan Hipotesa alternatif (Ha). Hipotesa kerja menyatakan adanya hubungan antara variabel X dan Y, atau adanya perbedaan antara dua kelompok.
- Hipotesa Nol (Null hypotheses) Ho. Hipotesa nol sering juga disebut Hipotesa statistik,karena biasanya dipakai dalam penelitian yang bersifat statistik, yaitu diuji dengan perhitungan statistik. Bertolak pada pemikiran diatas dapat penulis kemukakan bahwa dalam penelitian ini penulis mengajukan hipotesis kerja dan hipotesis nihil (nol).
Contoh Hipotesa yang diajukan dalam penulisan penelitian.
Hipotesis Kerja (Ha) ”Adanya
pengaruh secara parsial antara variable independen (Product Quality (X1), Price
Perception (X2) dan Brand Image (X3)) terhadap varaibel dependen (Customer
Trust (Y)”.
Hipotesis Nihil (H0) ” Tidak adanya
pengaruh secara parsial antara variable independen (Product Quality (X1), Price
Perception (X2) dan Brand Image (X3)) terhadap varaibel dependen (Customer
Trust (Y)”.
Teori adalah satu set konstruk, konsep, definisi, dan
proposisi yang saling berhubungan, yang menyajikan suatu pandangan yang
sistematik mengenai suatu fenomena dengan menspesifikkan hubungan antar
variabel dengan tujuan untuk menjelaskan dan memprediksi fenomena.
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar