Penalaran merupakan suatu pemikiran yang bertujuan untuk
menghasilkan suatu kesimpulan. proses berpikir yang bertolak dari pengamatan indera
(pengamatan empirik) yang menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian.
Proposisi adalah “pernyataan dalam bentuk kalimat yang memiliki
arti penuh, serta mempunyai nilai benar atau salah, dan tidak boleh
kedua-duanya”. Maksud kedua-duanya ini adalah dalam suatu kalimat
proposisi standar tidak boleh mengandung 2 pernyataan benar dan salah
sekaligus.
Contoh :
·
Semarang adalah
Ibukota provinsi Jawa Tengah. (proposisi yang
bernilai benar karena Semarang adalah Ibukota Jawa Tengah)
·
Sukarno adalah
Presiden Pertama Republik Indonesia. (proposisi yang bernilai benar karena
Presiden Pertama Republik Indonesia adalah Sukarno)
Inferensi adalah mekanisme berfikir dan
pola-pola penalaran yang digunakan untuk mencapai suatu kesimpulan. Metode ini
akan menganalisa masalah tertentu dan selanjutnya akan mencari jawaban
atau kesimpulan yang terbaik. Penalaran dimulai dengan mencocokan kaidah-kaidah
dalam basis pengetahuan dengan fakta-fakta yang ada.
Contoh inferensi :
Pada suatu hari, Anda hendak pergi kuliah dan baru
sadar bahwa Anda tidak memakai kacamata. Setelah diingat-ingat, ada beberapa
fakta yang Anda yakini benar :
1. Jika kacamataku ada di meja dapur,
aku pasti sudah melihatnya ketika mengambil makanan kecil.
2. Aku membaca buku pemrograman di
ruang tamu atau aku membacanya di dapur.
3. Jika aku membaca buku pemrograman di
ruang tamu, maka pastilah kacamat kuletakkan di meja tamu.
4. Aku tidak melihat kacamataku ketika
aku mengambil makanan kecil.
5. Jika aku membaca majalah di ranjang,
maka kacamataku kuletakkan di meja samping ranjang.
6. Jika aku membaca buku pemrograman di
dapur, maka kacamata ada di meja dapur.
7. Berdasar fakta tentukan di mana
letak kacamata ?
Jawab :
Pernyataan dengan symbol-simbol logika :
p : kacamata ada di meja dapur
q : aku melihat kacamataku ketika mengambil makanan kecil
r : aku membaca buku pemrograman di ruang tamu
s : aku membaca buku pemrograman di dapur
t : kacamata kuletakkan di meja tamu
u : aku membaca majalah di ranjang
v : kacamata kuletakkan di meja samping ranjangFakta dapat ditulis :
Jawab :
Pernyataan dengan symbol-simbol logika :
p : kacamata ada di meja dapur
q : aku melihat kacamataku ketika mengambil makanan kecil
r : aku membaca buku pemrograman di ruang tamu
s : aku membaca buku pemrograman di dapur
t : kacamata kuletakkan di meja tamu
u : aku membaca majalah di ranjang
v : kacamata kuletakkan di meja samping ranjangFakta dapat ditulis :
1.
p → q
2.
r v s
3.
r → t
4.
~q
5.
u → v
6.
s → p
Inferensi
yang dapat dilakukan
1.
p →
q
3. r v s
~p ___~q
r__ ~s
2.
s → p
4. r → t
~s__~p
r___t
Kesimpulan : Kacamata ada di meja tamu.
Kesimpulan : Kacamata ada di meja tamu.
Implikasi adalah Pernyataan majemuk yang
menggunakan kata hubung “Jika….maka….” disebut Implikasi, pernyataan
bersyarat, kondisional atau hypothesical dengan notasi
p => q
Dibaca :
1. jika p maka q
2. q jika p
3. p adalah syarat cukup untuk q atau
4. q adalah syarat perlu untuk p.
Wujud Evidensi adalah semua fakta yang
ada, semua kesaksian, semua informasi, atau autoritas yang dihubungkan untuk
membuktikan suatu kebenaran.
Cara menguji fakta untuk menetapkan
apakah data atau informasi yang kita peroleh itu merupakan fakta, maka harus
diadakan penilaian. Penilaian tersebut baru merupakan penilaian tingkat pertama
untuk mendapatkan keyakitan bahwa semua bahan itu adalah fakta, sesudah itu
pengarang atau penulis harus mengadakan penilaian tingkat kedua yaitu dari
semua fakta tersebut dapat digunakan sehingga benar-benar memperkuat kesimpulan
yang akan diambil.
1. Konsistensi
2. Koherensi
Cara meguji autoritas seorang penulis
haruslah objektif, penulis yang objektif akan menghindari semua desas-desus
atau kesaksian dari tangan kedua. Penulis yang baik akan membedakan pula apa
yang hanya merupakan pendapat saja atau pendapat yang sungguh-sungguh
didasarkan atas penelitian data eksperimental. Beberapa cara menguji autoritas
:
1. Tidak mengandung prasangka
2. Pengalaman dan pendidikan autoritas
3. Kemashuran dan pretise
4. Koherensi dengan kemajuan.
SUMBER :
http://nako35.blogspot.com/2013/03/pengertian-penalaran-dan-macam-macam.html
http://ennouchuul.blogspot.com/2012/06/penalaran-penalaran-merupakanproses.html
http://iinnapisa.blogspot.com/2011/10/cara-menguji-data-fakta-dan-autoritas.html
http://soniabintang.wordpress.com/2013/03/24/penalaran/
SUMBER :
http://nako35.blogspot.com/2013/03/pengertian-penalaran-dan-macam-macam.html
http://ennouchuul.blogspot.com/2012/06/penalaran-penalaran-merupakanproses.html
http://iinnapisa.blogspot.com/2011/10/cara-menguji-data-fakta-dan-autoritas.html
http://soniabintang.wordpress.com/2013/03/24/penalaran/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar