Penalaran Deduktif merupakan suatu proses berpikir (penalaran) yang bertolak dari sesuatu
proposisi yang sudah ada, menuju kepada suatu proposisi baru yang berbentuk
suatu simpulan. Dalam penalaran deduktif, penulis tidak perlu mengumpulkan
fakta-fakta. Yang perlu baginya adalah suatu proposisi umum dan suatu proposisi
yang mengidentifikasi suatu peristiwa khusus yang bertalian dengan suatu
proposisi umum tersebut. Jadi, dapat disimpulkan bahwa penalaran deduktif
merupakan proses penalaran yang bertolak dari peristiwa-peristiwa yang
sifatnya umum menuju pernyataan khusus.
Silogisme kategorial disusun berdasarkan klasifikasi premis dan kesimpulan
yang kategoris. Premis yang mengandung predikat dalam kesimpulan disebut premis
mayor, sedangkan premis yang mengandung subjek dalam kesimpulan disebut premis
minor.
Silogisme
kategorial terjadi dari tiga proposisi, yaitu:
Premis umum
: Premis Mayor (My)
Premis
khusus : remis Minor (Mn)
Premis
simpulan : Premis Kesimpulan (K)
Dalam
simpulan terdapat subjek dan predikat. Subjek simpulan disebut term mayor, dan
predikat simpulan disebut term minor.
Contoh:
Contoh
silogisme Kategorial:
My : Semua
mahasiswa adalah lulusan SLTA
Mn : Saya
adalah mahasiswa
K
: Saya lulusan SLTA
Silogisme Hipotesis yang terdiri atas premis mayor yang berproposisi
konditional hipotesis.
Konditi\onal
hipotesis yaitu, bila premis minornya membenarkan anteseden, simpulannya
membenarkan konsekuen. Bila minornya menolak anteseden, simpulannya juga
menolak konsekuen.
Contoh :
My : Jika
tidak ada makanan, manusia akan kelaparan.
Mn : Makanan
tidak ada.
K : Jadi, Manusia
akan Kelaparan.
Silogisme Alternatif yang terdiri atas premis mayor berupa proposisi
alternatif.
Proposisi
alternatif yaitu bila premis minornya membenarkan salah satu alternatifnya.
Simpulannya akan menolak alternatif yang lain.
Contoh
My : Kakak
saya berada di Bandung atau Jakarta.
Mn : Kakak
saya berada di Bandung.
K : Jadi,
Kakak saya tidak berada di Jakarta.
Entimen, Silogisme ini jarang ditemukan dalam kehidupan
sehari-hari, baik dalam tulisan maupun lisan. Yang dikemukakan hanya premis
minor dan simpulan.
Contoh:
– Dia
menerima hadiah pertama karena dia telah menang dalam sayembara itu.
– Anda telah
memenangkan sayembara ini, karena itu Anda berhak menerima hadiahnya.
sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar